30 Makanan Khas Jogja Yang Enak Selain Gudeg

admin

Makanan Khas Jogja

Cari pengalaman kuliner baru saat berkunjung ke Jogja dengan mencicipi rekomendasi makanan khas Jogja yang enak selain gudeg, ini ulasanya!

Menelusuri keindahan Jogja adalah pengalaman yang sangat memuaskan. Tak hanya sebagai surganya pariwisata, namun juga menyajikan kuliner-kuliner unik yang identik dengan cita rasa manis, gurih, dan pedas. Salah satu makanan khas Jogja yang enak dan terkenal adalah Gudeg, disajikan dengan sambel krecek.

Namun, tidak hanya Gudeg saja yang menjadi primadona kuliner khas Jogja. Terdapat beragam makanan lezat, baik berat maupun ringan, yang cocok dijadikan oleh-oleh dan pastinya akan memuaskan selera Anda. Jika sedang berlibur di Yogyakarta, berikut adalah 30 rekomendasi makanan khas Jogja yang enak selain Gudeg yang harus kamu coba!

Makanan Khas Jogja Selain Gudeg

Daerah Istimewa Yogyakarta senantiasa menawarkan ragam kuliner yang beraneka ragam, mulai dari yang bersifat tradisional hingga modern. Dalam deretan pilihan menu yang tersedia, berikut beberapa makanan khas Jogja selain gudeg yang bisa kami rekomendasikan untuk sobat nikmati!

Oseng Mercon

Oseng Mercon

Salah satu makanan khas Jogja selain gudeng yang sempat viral dan sangat digemari adalah oseng-oseng mercon!

Makanan yang unik ini wajib dicicipi bagi pecinta makanan pedas. Oseng-oseng mercon terbuat dari lemak, kulit sapi, dan tetelan daging yang dimasak dengan bumbu cabai dan rempah-rempah yang kaya.

Nama “mercon” sendiri merujuk pada cita rasa super pedas dari hidangan ini yang membuat sensasi seperti sedang menyantap mercon atau petasan. Untuk penyajiannya, biasanya oseng-oseng mercon disajikan dengan nasi putih hangat dan beberapa jenis lalapan segar.

Bagi yang ingin merasakan sensasi pedas dari oseng-oseng mercon, dapat mencoba ke oseng-oseng mercon Bu Narti yang legendaris sejak tahun 1977.

Nasi Kucing

Nasi Kucing

Jogja terkenal dengan angkringan yang menjual berbagai macam makanan dengan harga murah, salah satunya adalah Nasi Kucing. Nasi Kucing atau yang juga disebut sego kucing memiliki ciri khas porsi yang kecil, mirip dengan porsi makan seekor kucing.

Biasanya Nasi Kucing disajikan dengan sambal tempe, sambal teri, atau tumis jamur yang dibungkus dalam daun pisang. Selain itu, kamu juga dapat menikmati tambahan seperti sate usus, sate telur, sate brutu, dan gorengan yang lezat sebagai teman makan Nasi Kucing Jogja ini.

Untuk mencicipi makanan khas Jogja yang enak ini, kamu hanya perlu datang ke angkringan yang tersebar di sekitar Jogja. Harganya sangat terjangkau, hanya Rp2.000,00 per porsi, meskipun satu porsi mungkin tidak akan cukup untuk membuat kamu kenyang.

Sate Klathak

Sate Klathak

Kami merekomendasikan sate klathak sebagai makanan khas Jogja yang wajib dicoba. Sate klathak memiliki tampilan dan rasa yang berbeda dengan sate-sate lain di Indonesia. Hal ini karena sate klathak dibuat dari daging kambing yang hanya dibumbui dengan garam dan merica.

Tusukan sate yang digunakan juga bukan bambu, melainkan jeruji sepeda. Penggunaan jeruji sepeda dikatakan dapat menjadi penghantar panas yang baik saat memanggang sehingga daging cepat matang secara merata hingga ke bagian dalam.

Setelah matang, sate klathak disajikan dengan nasi, kuah gulai yang cair atau kecap, serta potongan cabe rawit. Anda bisa menemukan sate klathak di sepanjang Jalan Imogiri Timur.

Sate Klathak Pak Pong dan Sate Klathak Pak Jede adalah tempat paling terkenal untuk menikmati kuliner khas Jogja ini. Harga satu porsi sate klathak berkisar Rp25.000,00, yang terdiri dari beberapa tusuk sate tanpa nasi.

Sate Petir

Sate Petir

Terdapat satu lagi makanan khas Jogja yang unik dengan rasa yang menyatu antara manis dan pedas yang luar biasa. Namanya adalah Sate Petir. Jika pada umumnya sate disajikan dengan bumbu kecap yang cenderung manis, Sate Petir malah dilumuri dengan taburan cabai yang menciptakan sensasi seperti terkena sambaran petir.

Anda bisa mencoba sensasi pedas dari Sate Petir di Sate Petir Pak Nano yang berlokasi di Ringroad Selatan. Tempat ini buka dari jam 12.00 hingga 19.00, jadi jangan lewatkan kesempatan untuk membuktikan sendiri seberapa pedasnya Sate Petir ini!

Sate Kelinci

Sate Kelinci

Makanan khas Jogja yang satu ini sangat unik dan belum banyak dikenal di Indonesia, yaitu sate kelinci. Meskipun olahan daging kambing atau ayam sudah biasa, sate kelinci bisa menjadi alternatif yang menarik untuk dicoba. Di Jogja, ada sebuah warung bernama Warung Mbah Ganis yang menyediakan sate kelinci dan juga olahan tongseng serta rica-rica kelinci.

Sate kelinci ini memiliki cita rasa yang lezat dan empuk, diolah dengan bumbu yang khas dan berbeda dari sate-sate lainnya. Cocok untuk menjadi menu makan siang atau makan malam yang berbeda dari biasanya. Jadi, jika kamu penasaran dengan sate kelinci dan ingin mencoba, jangan lupa kunjungi Warung Mbah Ganis di Jogja!

Soto Lenthok

Jogja dikenal dengan soto-soto yang enak, dan salah satunya adalah Soto Lenthok atau soto perkedel singkong. Soto ini unik karena memiliki tambahan perkedel singkong atau lenthok yang memberikan cita rasa yang berbeda.

Rasa kuah Soto Lenthok tidak kalah dengan Soto Kudus yang terkenal, yaitu gurih dan segar. Di dalam soto ini terdapat lenthok, suwiran daging ayam, tauge, soun, dan daun kemangi yang memberikan aroma khasnya.

Salah satu tempat makan khas Jogja yang populer untuk menikmati Soto Lenthok adalah warung Soto Lenthok Pak Gareng di Jalan P. Mangkubumi. Harganya pun cukup terjangkau, hanya Rp12.000,00 untuk satu porsinya. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba soto yang satu ini ya!

Sato Bathok

Soto Lenthok

Jika sedang berada di Jogja, jangan lupa mampir ke Sambisari dan mencoba sarapan nikmat dengan Soto Bathok, makanan khas Jogja yang enak dan unik. Soto ini disajikan dalam batok kelapa dengan harga yang terjangkau.

Kuah bening dengan rasa gurih segar sangat cocok dinikmati dengan nasi dan daging sapi yang empuk. Tidak hanya itu, sate jeroan, sate usus, tempe goreng, serta sambal menjadi pelengkap cita rasa nikmati dari Soto Bathok ini.

Anda bisa menemukan Soto Bathok Mbah Karto yang terletak di sisi utara Candi Sambisari Yogyakarta. Hanya dengan Rp5.000,00, Anda sudah bisa menikmati satu porsi Soto Bathok yang lezat dan kaya akan cita rasa.

Sate Kere

Sate Kere

Nama sate ini unik, meskipun bahan dasarnya dari koyor sapi yang seolah tak terlihat dagingnya. Namun, setelah diolah dengan bumbu khusus dan dibakar, aroma yang tercipta akan membangkitkan selera. Tak hanya aromanya, rasa dari sate koyor ini juga tak kalah nikmat dengan daging lainnya.

Di Jogja, terdapat beberapa tempat yang terkenal dengan sate kerenya. Salah satunya bisa kamu temukan di pasar Beringharjo. Meskipun hanya tersedia di emperan pasar, namun sate kere ini selalu dinantikan oleh para pecintanya. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu juga ingin mencobanya?

Tengkleng Gajah

Tengkleng Gajah

Tengkleng Gajah merupakan salah satu makanan khas Yogyakarta yang terkenal. Meski begitu, namanya kadangkala menimbulkan kesalahpahaman bagi banyak orang. Sebab, ketika mendengar kata “Gajah”, seakan-akan terbersit di benak kita tentang daging gajah yang menjadi bahan utama makanan ini.

Namun, sebenarnya Tengkleng Gajah adalah jenis sup atau gulai yang terbuat dari tulang, jeroan, dan daging kambing. Nama “Gajah” sendiri diambil dari porsi penyajiannya yang besar, mirip dengan porsi makanan untuk gajah.

Di dalam Tengkleng Gajah, terdapat potongan daging kambing yang diambil dari tulang yang masih besar, serta sumsum yang terdapat di dalam tulang. Jika ingin mencoba Tengkleng Gajah yang enak, kamu bisa berkunjung ke Warung Sari Roso Mulyo atau Warung Tengkleng Gajah yang berada di Jalan Kaliurang.

Krecek

Krecek Jogja

Bagi pecinta Gudeg, Krecek sudah pasti menjadi sajian yang familiar. Olahan yang terbuat dari kulit sapi yang telah dikeringkan ini selalu menjadi pelengkap yang pas. Tak hanya itu, Krecek juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, mulai dari sambal hingga kerupuk.

Untuk membuat Krecek, pertama-tama kulit sapi dipotong kecil-kecil lalu digoreng hingga kering seperti kerupuk. Kemudian, diolah lagi dengan sambal sebagai pelengkap untuk menemani santap nasi dan Gudeg.

Anda bisa menikmati hidangan Krecek di banyak warung makan di Jogja, khususnya di tempat-tempat yang menyajikan Gudeg dengan harga yang terjangkau. Biasanya, satu porsi Krecek dihargai sekitar Rp10.000,00 per piring dengan porsi yang cukup banyak.

Nasi Tiwul

Nasi Tiwul Jogja

Nasi Tiwul merupakan salah satu makanan tradisional yang sangat khas di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Makanan ini dulunya digunakan sebagai pengganti nasi oleh penduduk setempat pada masa penjajahan. Nasi Tiwul terbuat dari tepung singkong yang telah diproses menjadi gaplek dan dicampur dengan parutan kelapa.

Nasi Tiwul paling lezat disajikan bersama dengan urap, ikan asin, dan sambal. Selain itu, Tiwul juga dapat dijadikan sebagai cemilan dengan cara langsung dimakan bersama gula jawa atau kelapa muda parut.

Saat ini, Nasi Tiwul sudah tersedia dalam bentuk instan yang bisa langsung diseduh dengan air panas dan siap dinikmati. Harga dari Nasi Tiwul juga sangat terjangkau, hanya sekitar Rp8.000,00 untuk satu porsi besar yang sudah termasuk dengan lauk pauk.

Mangut Lele

Mangut Lele

Mangut lele merupakan sajian lezat dari ikan lele yang diolah dengan bumbu rempah dan santan yang gurih. Sebelum dimasak sebagai mangut, biasanya daging ikan lele diolah terlebih dahulu dengan cara digoreng atau diasap.

Namun, jika Anda ingin merasakan makanan khas Jogja legendaris, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi sajian Mbah Marto. Warungnya terletak di belakang Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan telah menjadi tempat favorit masyarakat Yogyakarta selama bertahun-tahun.

Keistimewaan mangut lele Mbah Marto terletak pada kuah santannya yang berwarna oranye dan rasa gurih serta pedas yang menggoda selera. Anda bisa menemukan warung Mbah Marto di Jl. Sewon Indah No.RT.04, Ngireng-ireng, Panggungharjo. Jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba sajian lezat ini!

Gatot Gunungkidul

Gatot Gunungkidul

Bukanlah seorang individu, namun makanan yang terkenal dari Gunungkidul dengan julukan “Produk Wong Cilik”. Gatot, makanan khas tersebut terbuat dari bahan sisa tiwul yang tidak bisa diproses lebih lanjut. Baik tiwul maupun gatot dibuat dari singkong yang menjadi salah satu komoditas di daerah kering Gunungkidul.

Singkong dijemur di bawah sinar matahari hingga menjadi gaplek, kemudian di kukus dan dihidangkan dengan campuran gula jawa serta parutan kelapa. Makanan ini sangatlah mengenyangkan dan baik untuk kesehatan pencernaan.

Sego Abang

Sego Abang

Selain pantainya yang indah, Gunung Kidul juga dikenal memiliki kuliner yang lezat, salah satunya adalah Sego Abang. Dalam bahasa Indonesia, Sego Abang berarti nasi merah dan menjadi salah satu makanan pokok masyarakat Gunung Kidul.

Cara membuat Sego Abang ini masih menggunakan cara tradisional yang membuat rasanya berbeda dengan nasi merah pada umumnya. Biasanya, Sego Abang disajikan dengan sayur lombok ijo dan lauk lainnya untuk menambah nikmat rasa gurih dan pulen nasi merah tersebut.

Saat ini, banyak restoran khas Jogja yang menawarkan Sego Abang sebagai hidangan utama, salah satunya adalah Warung Sego Abang Lombok Ijo. Harganya juga terjangkau, yaitu Rp25.000,00 untuk satu porsi besar dengan lauk pauk lengkap.

Sego Pliket

Sego Pliket

Awal mula nama hidangan ini terinspirasi oleh kesukaan Butet Kertarajasa, seorang budayawan dan pelanggan setia Nasi Goreng Kambing Pak Dakir. Hidangan nasi goreng kambing ini disajikan dengan sumsum kambing yang membuat teksturnya agak lengket, sehingga dinamakan Sego Pliket.

Untuk mencicipinya, Anda bisa datang ke lokasi di Jalan HOS Cokroaminoto, No 75, Tegalrejo (peta), berdekatan dengan Pasar Klithikan Yogyakarta.

Sego Godhog Jogja

Sego Godog

Untuk menikmati masakan ini, kamu harus bersabar dan rela mengantri lama. Namanya Sego Godhog Pak Pethel. Nasi yang direbus dengan bumbu halus, suwiran ayam, dan kol ini bisa memberikan kehangatan pada tubuhmu.

Lokasinya ada di Ngaglik, Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Akan tetapi, perlu diingat bahwa antriannya bisa sangat panjang, jadi pastikan kamu siap menunggu untuk bisa menikmati kuliner yang luar biasa ini.

Sayur Lombok Ijo

Sayur Lombok Ijo

Jika Anda ingin mencicipi makanan yang tidak biasa namun tidak terlalu berani mencoba walang goreng, Anda dapat mencoba Sayur Lombok Ijo. Makanan khas Jogja ini juga dikenal dengan nama Jangan Lombok Ijo atau Lodeh Khas Gunung Kidul.

Sayur Lombok Ijo sangat mudah dibuat, yaitu dengan menambahkan tempe setengah matang ke dalam kuah santan bersama cabai hijau. Rasa gurih santan dan pedas dari cabai hijau memberikan sensasi hangat yang menenangkan.

Anda bisa menikmati hidangan ini di tempat makan di Jogja dengan harga yang cukup murah. Harga satu mangkuk sayur lombok ijo sekitar Rp5.000,00 atau bahkan lebih murah dari itu. Jadi jangan ragu untuk mencoba hidangan ini ketika berkunjung ke Yogyakarta.

Bakmi Pentil

Bakmi Pentil

Ada satu ikon kuliner dari kota Bantul yang patut dicoba yaitu Mie Pentil dengan tekstur yang unik. Untuk menikmati Mie Pentil, Anda bisa pergi ke pasar-pasar tradisional di daerah Bantul seperti Pasar Barongan, Pasar Jejeran, Pasar Kotagede atau pasar-pasar tradisional di Yogyakarta.

Mie Pentil dinamakan demikian karena bentuknya yang panjang dan agak besar seperti pentil. Biasanya, para pedagang akan menggunakan daun jati sebagai pembungkus mie yang kemudian ditambahkan sambal dan taburan bawang goreng di atasnya.

Meskipun sambal yang menjadi pelengkap mie ini hanya terdiri dari campuran cabai rebus, garam, dan gula, tetapi mampu menambahkan cita rasa yang nikmat pada mie.

Mie Des

Mie Des

Mie Lethek tak hanya bisa diolah menjadi hidangan utama, tapi juga bisa menjadi bahan dasar untuk sebuah makanan yang tak kalah nikmat, yaitu Miedes atau Mie Pedes. Makanan khas malam Jogja ini berasal dari daerah Pundong, Kabupaten Bantul, dan sudah sangat terkenal dengan rasa dan teksturnya yang unik.

Cara membuat Miedes mirip dengan bakmi Jawa, namun bedanya terletak pada jenis mie dan isian. Miedes biasanya disajikan dengan taburan ebi, potongan cabe kering, dan sayuran seperti kol dengan bumbu khusus yang pedas dan gurih.

Untuk mencicipi makanan khas Jogja ini, kamu bisa datang ke daerah Pundong, Bantul yang tak jauh dari Pantai Parangtritis. Harga satu porsi Miedes sangat terjangkau, yakni sekitar Rp10.000,00 baik untuk mie godog maupun mie goreng.

Mie Lethek

Mie Lethek

Mie lethek merupakan hidangan tradisional khas Bantul, Yogyakarta yang memiliki ciri khas unik. “Lethek” dalam bahasa Jawa berarti kusam atau kotor yang sesuai dengan warnanya yang kecoklatan atau abu-abu kusam akibat bahan dasarnya yang terbuat dari singkong.

Meski berwarna kusam, mie lethek menjadi salah satu makanan khas Jogja legendaris yang terkenal akan kelembutannya dan kelezatannya, baik saat digoreng maupun direbus. Proses pembuatannya pun tak kalah unik, mie dihasilkan dari proses penggilingan singkong dengan menggunakan tenaga sapi untuk memproduksi dalam jumlah besar.

Sejak tahun 1920, mie lethek telah menjadi andalan kuliner di Kabupaten Bantul dan masih populer hingga kini di Bumi Projotamansari.

Bakmi Jawa Jogja

Bakmi Jawa Jogja

Bagi penggemar mie, ada satu makanan yang wajib dicoba di malam hari yaitu Bakmi Jawa Jogja. Mi khas Gunung Kidul ini memiliki rasa manis dan gurih yang khas berkat campuran bumbu rempah Jawa yang diaplikasikan. Namun, seiring perkembangan zaman, jenis bakmi ini semakin beragam, mulai dari bakmi goreng, bakmi nyemek, nasi goreng, hingga magelangan.

Bakmi Jowo, atau yang dikenal juga sebagai Bakmi Jawa, Bakmi Jogja, atau Mie Godog Jogja, dibuat dengan merebus mie kuning kemudian diberi tambahan telur, sayuran, dan bumbu yang membuat cita rasanya begitu khas. Anda bisa menemukannya di warung-warung terdekat di sekitar tempat wisata Jogja.

Anda dapat menikmati makanan khas Jogja ini dengan mudah, baik di warung pinggir jalan maupun restoran yang tersedia di Jogja dengan harga sekitar Rp15.000,00 per porsi tergantung pada jenis Bakmi yang dipilih, seperti Bakmi Godog atau Bakmi Goreng.

Enthok Slenget

Enthok Slenget

Bagi penggemar rasa pedas, kuliner Jogja ini cocok sekali untuk Anda cicipi. Daging enthog yang sebelumnya alot, diolah oleh ahli kuliner hingga menjadi lembut dan terendam dalam kuah pekat yang mirip semur, hanya saja enthog slenget ini memiliki rasa pedas yang khas.

Saat disajikan dengan nasi hangat yang masih mengepul, dilengkapi dengan lalapan kubis dan potongan mentimun, membuat hidangan ini semakin nikmat.

Salah satu tempat yang legendaris untuk menikmati enthog slenget adalah Kang Tanir, yang terletak di Jl. Pakem-Turi, Pules Lor, Donokerto, Kec. Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jangan ragu untuk mencobanya dan rasakan sendiri kelezatannya.

Brongkos

Brongkos

Brongkos, makanan khas Yogyakarta, memiliki tampilan yang mirip dengan rawon. Namun, keduanya berbeda dalam komposisi kuahnya. Kuah brongkos disiapkan dengan menggunakan santan dan bumbu yang lebih lengkap, selain itu ditambahkan kacang tolo, kulit biji melinjo, daging sapi, dan telur ayam.

Sebagai makanan kesukaan keluarga Kesultanan Yogyakarta, brongkos telah menjadi makanan yang digemari oleh masyarakat Yogyakarta selama berabad-abad. Serat Centhini yang ditulis pada tahun 1814 hingga 1823 menyebutkan bahwa brongkos adalah hidangan yang populer di kalangan masyarakat Jawa, terutama di Yogyakarta.

Sambel Welut

Sambel Welut

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, makanan tradisional yang paling diminati adalah sambal belut ala pedesaan.

Nasi hangat dengan lauk belut yang digoreng hingga garing, lalu disiram dengan sambal super pedas, dihidangkan bersama lalapan dan teh manis, menciptakan pengalaman kuliner yang menggoda untuk merasakan suasana desa di Yogyakarta.

Warung sambal belut dapat ditemukan di area Sleman maupun Bantul. Selain dijadikan menu utama, makanan khas belut di Jogja juga dimasak menjadi camilan keripik belut atau oseng belut yang juga sangat lezat.

Ayam Geprek Bu Rum

Ayam Geprek Bu Rum

Dikabarkan bahwa makanan ayam geprek berasal dari pinggir jalan di Sleman, Yogyakarta sebelum menjadi terkenal di seluruh Indonesia. Pada awalnya pada tahun 2003, tenda sederhana warung geprek Bu Rum hanya menjual ayam goreng yang ditumbuk dengan sambal bawang yang diuleg di tempat.

Namun kini, warung Bu Rum telah berkembang menjadi Ayam Geprek Bu Rum 1 hingga Bu Rum 4. Rasa ayam geprek-nya yang lezat dan harganya yang terjangkau menjadikan menu ini sebagai favorit pecinta geprek di area Jogja.

Sup Merah

Sup Merah

Makanan khas Jogja yang satu ini memang istimewa, yaitu Sup Merah. Yang membuatnya berbeda dari sup biasanya adalah kuahnya yang berwarna merah! Tentunya, rahasia dari warna merah ini adalah campuran pasta cabai yang diberikan pada kuah sup ini.

Jangan lewatkan untuk mencoba Sup Merah yang unik ini ya!

Ingkung Ayam

Ingkung Ayam

Di Jogja, ketika ada acara spesial, Ingkung Ayam selalu dihidangkan sebagai makanan istimewa dengan nilai sakral dan filosofis yang tinggi. Makanan khas Jogja dengan rasa yang enak ini berasal dari Pajangan Bantul dan telah menjadi terkenal di seluruh nusantara.

Proses pembuatannya pun unik, sebelum dimasukkan ke dalam penggorengan, satu ekor ayam utuh harus direbus terlebih dahulu dengan santan dan rempah-rempah khusus. Kamu bisa menikmati Ingkung Ayam bersama nasi uduk, lalapan, dan sambal, seperti saat menyantap nasi tumpeng.

Sekarang banyak restoran di Jogja yang menjual hidangan Nasi Ingkung Ayam, terutama di daerah Bantul seperti Ingkung Ayam Mbah Cempluk. Harga satu porsi ayam ingkung utuh berkisar antara Rp45.000,00 hingga Rp100.000,00 tergantung dari hidangan pelengkapnya.

Minuman Khas Jogja

Wedang Uwuh

Wedang Uwuh

Saat berkunjung ke Hutan Pinus Bantul, kamu pasti sudah tidak asing dengan minuman yang satu ini. Wedang Uwuh, atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Minuman Sampah, menjadi minuman khas Jogja yang populer karena khasiatnya yang menyehatkan.

Minuman ini mengandung banyak rempah-rempah seperti jahe, secang, cengkeh, dan lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Hangatnya wedang uwuh dipercaya bisa mencegah berbagai penyakit seperti stroke, batuk, masuk angin, dan lainnya.

Kamu bisa menemukan wedang uwuh dengan mudah di sekitar kawasan Hutan Pinus Mangunan di Bantul. Harganya juga sangat terjangkau, hanya sekitar Rp5.000,00 per gelas atau Rp2.500,00 per bungkus.

Wedang Ronde

Wedang Ronde

Selain Wedang Uwuh, ada lagi minuman khas Jogja yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, yakni Wedang Ronde. Meski asalnya dari Cina dan bernama Tangyuan, minuman ini telah mengalami penyesuaian dengan budaya Jawa.

Tepung ketan dijadikan bola-bola yang diisi kacang, kemudian dimasak dan disajikan dengan air jahe. Ditambahkan pula candil, kacang, dan potongan roti yang memberikan rasa unik dan hangat pada wedang ronde ini.

Biasanya Wedang Ronde dapat ditemukan di sore hingga malam hari di pinggir jalan Malioboro atau jalan-jalan sekitar Jogja. Harganya pun sangat terjangkau, cukup dengan Rp5.000,00 untuk satu mangkuk Wedang Ronde yang hangat dan nikmat.

Kopi Jos

Kopi Jos

Di Angkringan Jogja, selain Nasi Kucing yang terkenal, terdapat juga minuman Kopi Jos yang cocok menemani malam Jogja. Kopi Jos atau “joss” diberi nama demikian karena disajikan dengan arang yang masih membara.

Proses pembuatan Kopi Jos dimulai dengan mengecilkan bara arang, kemudian dicelupkan ke dalam gelas berisi kopi panas. Dalam sekejap, arang membara menimbulkan suara “joss” dan memberi rasa unik yang berpadu dengan keharuman kopi hitam yang pekat.

Anda bisa menemukan Kopi Jos di hampir setiap sudut kota Jogja, salah satunya di Angkringan Lek Man di dekat stasiun Tugu. Harga segelas Kopi Jos ini sangat terjangkau, hanya sekitar Rp5.000,00 saja termasuk dengan arang merah yang masih membara di dalamnya.

Terima kasih telah membaca rekomendasi kuliner khas Jogja yang nikmat. Artikel di atas semoga dapat menambah pengetahuan kamu mengenai makanan khas Jogja yang enak dan menggugah selera. Selamat menikmati kelezatan kuliner khas Jogja saat kamu berwisata di kota ini!

Bagikan: