Museum Sonobudoyo adalah museum terkenal di Yogyakarta yang memiliki koleksi seni, budaya, dan arkeologi. Dapatkan informasi tiket masuk, sejarah, dan koleksinya di sini.
Museum Sonobudoyo Harga Tiket Masuk : Rp5.000 – Rp20.000. Jam Buka : 08.00 – 16.00. Nomor Telepon : -. Alamat / Lokasi : Jl. Pangurakan No.6, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta, DI Yogyakarta, Indonesia, 55122.
Sebagai salah satu museum tertua di DIY, Museum Sonobudoyo merupakan destinasi wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Terletak di Alun-Alun Utara, museum ini mudah diakses oleh wisatawan.
Museum ini memiliki luas sekitar 7.800 meter persegi dengan koleksi mencapai 63.000 buah, termasuk mata uang kuno, naskah kuno, arkeologi, geologi, dan biologi.
Pemerintah terus mengembangkan museum ini yang sudah ada sejak 1934. Kini Museum Sonobudoyo terdiri dari dua unit, yaitu Unit I di sisi utara Alun-Alun Utara dan Unit II di Jalan Wijilan yang berjarak sekitar 450 meter dari Unit I.
Harga tiket masuk Museum Sonobudoyo terjangkau, terutama bagi wisatawan dan siswa dalam rombongan. Namun, tarif untuk pertunjukan seni memiliki harga yang berbeda dan relatif mahal. Silakan lihat tabel berikut untuk informasi lebih lanjut:
TIKET MASUK
Kategori
Harga
Tiket Masuk Dewasa
Rp10.000
Tiket Masuk Anak
Rp5.000
Tiket Masuk Wisatawan Asing
Rp20.000
Tiket Pentas Wayang Kulit
Rp20.000
Tiket Pentas Wayang Topeng
Rp50.000
Tiket Pentas Kesenian Rakyat
Rp50.000
Jam Buka
Anda dapat mengunjungi Museum Sonobudoyo setiap hari kecuali hari Senin dan saat libur nasional. Jam operasional museum dimulai pukul 08.00 WIB hingga 15.30 WIB, kecuali pada hari Jumat dimana museum hanya buka hingga pukul 14.30 WIB dari pukul 08.00 WIB. Untuk pengalaman kunjungan yang optimal, direkomendasikan untuk datang pada pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB.
JAM BUKA
Hari
Jam
Selasa – Minggu
08.00 – 16.00 WIB
Jumat
08.00 – 14.30 WIB
Senin
TUTUP
Mengenal Jejak Sejarah Sonobudoyo
Awal pembangunan Museum Sonobudoyo bermula dari pendirian yayasan Java Institute di Surakarta pada tahun 1919 yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan nusantara khususnya di wilayah Jawa, Bali, Madura, dan Lombok.
Pada tahun 1924, yayasan tersebut mencetuskan gagasan untuk membangun sebuah museum di Yogyakarta sebagai tempat pengumpulan data budaya dari seluruh Indonesia, terutama daerah yang tercakup oleh yayasan.
Setelah beberapa tahun persiapan, pembangunan museum dimulai pada tahun 1934 di atas lahan seluas 7.800 meter persegi yang dihibahkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Arsitek Belanda Ir. Th.
Karsten dan timnya dipercaya untuk memimpin pembangunan museum ini. Pada tanggal 6 November 1935, Museum Sonobudoyo diresmikan dan mulai beroperasi. Nama Sonobudoyo sendiri berasal dari kata “sono” yang berarti tempat, dan “budoyo” yang berarti budaya, sehingga secara harfiah dapat diartikan sebagai “tempat budaya”.
Pada tahun 1945, bangunan museum mengalami kerusakan akibat pengeboman oleh tentara Belanda. Namun, setelah direnovasi pada tahun 1974, pengelolaan museum ini diserahkan kepada pemerintah pusat di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baru pada tahun 2001, pengelolaan museum kembali diserahkan kepada pemerintah DIY dan terus dioperasikan hingga saat ini. Dari sejarah panjangnya, Museum Sonobudoyo termasuk salah satu museum tertua di Kota Yogyakarta.
Lebih Dekat Dengan Koleksi Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo, dengan koleksi puluhan ribu item, terkenal sebagai salah satu museum terlengkap di Indonesia, selain Museum Nasional di Jakarta. Predikat ini menarik minat para wisatawan untuk berkunjung, terlebih lagi kini museum tersebut sering mengadakan acara seni dan budaya.
Koleksi museum yang dipajang dibagi menjadi 10 kategori untuk memudahkan pengunjung. Kategori tersebut mencakup Teknologi, Geologi, Seni Rupa, Biologi, Keramikologi, Etnografi, Filologika, Arkeologi, Numismatika, dan Historika.
Beberapa koleksi unggulan museum, seperti yang tercatat dalam buku koleksi yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan DIY, antara lain tembikar, nekara tipe Heger 1, timpanon Nekara, moko, dan perhiasan emas. Selain itu, museum ini juga memamerkan arca kepala Dyani Bodhisatwa berlapis emas yang ditemukan di Pathuk, Gunungkidul pada tahun 1956.
Keris dan Benda Pusaka
Museum Sonobudoyo memiliki koleksi keris yang sangat lengkap dan tercatat ada sekitar 1.200 buah keris yang berasal dari seluruh Indonesia. Keris-keris tersebut memiliki berbagai bentuk dan tipe yang beragam, mulai dari keris Jawa dengan bentuk keris luk tujuh, keris luk 11, keris luk 13, keris lurus, hingga keris dengan berbagai macam pamor.
Tidak hanya keris Jawa, museum ini juga memiliki koleksi keris dari berbagai daerah di Indonesia, seperti keris rencong dari Aceh, Mandau dari Kalimantan, keris dari Madura dan Bali, serta keris dari Sulawesi.
Selain itu, museum ini juga memiliki koleksi bahan baku pembuatan keris yang sangat berharga, yaitu Wesi Buddha yang diperkirakan berasal dari sekitar 700 Masehi. Dengan koleksi keris yang lengkap dan beragam, Museum Sonobudoyo menjadi tempat yang tepat bagi pecinta keris untuk mengenal dan mempelajari lebih lanjut tentang keris di Indonesia.
Alat Musik dan Permainan
Museum Sonobudoyo memiliki koleksi alat musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, bukan hanya dari Jogja saja. Koleksi tersebut terdiri dari alat musik yang terbuat dari kerang dan bambu, yang bahkan sudah ada sejak zaman prasejarah. Selain itu, museum ini juga menyimpan permainan tradisional bangsawan dan rakyat pada masa lalu, seperti adu kemiri.
Tak hanya itu, museum ini juga memiliki koleksi wayang kulit asli dari tokoh-tokoh pewayangan seperti Rahwana, Rama, Sinta, dan Hanoman. Koleksi-koleksi tersebut merupakan bagian dari koleksi unggulan yang bisa Anda lihat ketika mengunjungi museum ini.
Batik dan Karya Seni
Museum Sonobudoyo memiliki koleksi batik dan pakaian adat khas Jawa, Bali, dan daerah sekitarnya yang menjadi daya tarik wisatawan. Di sini, Anda dapat menemukan berbagai jenis batik dan pakaian adat yang sulit ditemukan di tempat lain selain Museum Sonobudoyo.
Selain itu, karya seni berupa pahatan kayu dan emas juga menjadi bagian penting dari koleksi museum yang tidak boleh Anda lewatkan. Terdapat pahatan kayu kori dari Bali, pasren milik Sultan, hingga topeng emas Puspa Sarira yang dipamerkan di area koleksi museum.
Arsip dan Dokumen
Museum Sonobudoyo juga menawarkan area perpustakaan bagi Anda yang membutuhkan referensi dokumen lama dan buku-buku bersejarah. Di sini, terdapat beragam karya tulis dan manuskrip kuno yang dapat membantu penelitian Anda dengan informasi yang diperlukan.
Meski begitu, sayangnya manuskrip dan dokumen lama tidak dapat dipinjam dan dibawa pulang, bahkan tidak boleh difoto. Oleh karena itu, pengunjung hanya dapat membacanya langsung di tempat yang disediakan oleh pengelola museum.
Perpustakaan buka pada hari Senin-Kamis pukul 08.00 WIB hingga 15.30 WIB, hari Jumat pukul 08.00 – 14.00 WIB, dan ditutup pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional.
Aktivitas Menarik di Museum
Selain memandangi koleksi museum, masih banyak kegiatan yang dapat Anda nikmati di tempat ini. Berikut beberapa aktivitas yang menarik dan sayang untuk dilewatkan saat mengunjungi Museum Sonobudoyo.
Sajian Pentas Wayang Kulit Yang Orisinil
Museum Sonobudoyo turut menampilkan pertunjukan wayang kulit asli yang masih menggunakan bahasa Jawa dan musik gamelan Jawa sebagai bagian dari koleksi yang mereka tawarkan.
Pertunjukan ini digelar pada malam hari dari pukul 20.00 hingga 22.00, khususnya untuk para wisatawan domestik maupun asing. Tontonan yang menarik dan berkesan ini wajib Anda saksikan jika berkunjung ke Museum Sonobudoyo.
Setelah menikmati keindahan koleksi museum, pengunjung dapat membeli oleh-oleh khas Jogja di toko yang terletak di sekitar museum. Di sini, terdapat beragam cenderamata, seperti kaos, miniatur, dan kerajinan tangan karya penduduk setempat.
Selain itu, wisata kuliner juga bisa dinikmati dengan mencicipi berbagai makanan khas Yogyakarta yang tersedia di sekitar Alun-Alun Utara. Tak jauh dari museum, terdapat objek wisata ikonik Yogyakarta, seperti Masjid Gedhe Kauman dan Keraton Yogyakarta yang dapat dikunjungi oleh wisatawan.
Rute Dan Lokasi Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo terletak di Jalan Trikora, Pangurakan, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Jogja. Selain itu, Museum Sonobudoyo juga memiliki Unit II yang baru dikembangkan, yaitu di Ndalem Condrokiranan, Wijilan, yang berada di sebelah timur Alun-Alun Utara Keraton Jogja.
Untuk menuju ke museum, dari perempatan Kantor Pos Besar, wisatawan dapat bergerak ke arah selatan hingga mencapai pertigaan Alun-Alun Utara. Dari sana, wisatawan dapat berbelok ke arah kanan (barat) dan museum akan terlihat sekitar 100 meter di sebelah kanan jalan (utara jalan) dari pertigaan tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut, wisatawan dapat menghubungi nomor telepon (0274) 385664 atau mencari informasi di laman resmi museum di www.sonobudoyo.jogjaprov.go.id.