Kompleks Kamagangan
Selain itu, ada juga Komplek Kemagangan yang dulu digunakan untuk melatih calon abdi ndalem keraton. Gerbang utama kompleks ini dihiasi dengan dua patung ular yang menjadi lambang tahun berdirinya keraton. Di dalamnya, terdapat beberapa bangunan seperti Bangsal Kemagangan, Panti Pareden, dan Bangsal Pacaosan.
Saat ini, Bangsal Kemagangan sering digunakan untuk pertunjukan wayang kulit dan sebagai tempat berkumpulnya para abdi ndalem. Sementara bangunan lainnya digunakan sebagai tempat persiapan untuk pelaksanaan upacara adat, seperti pembuatan gunungan atau penjagaan.
Kompleks Kedhaton
Dibandingkan dengan beberapa kawasan sebelumnya yang bisa dikunjungi oleh siapa saja, area Kedhaton ini memiliki akses yang terbatas hanya untuk orang-orang tertentu. Hal ini disebabkan oleh Komplek Kedhaton yang merupakan pusat dari keseluruhan keraton.
Kompleks ini terbagi menjadi tiga bagian yang cukup luas. Bagian pertama adalah pelataran kedhaton yang merupakan tempat tinggal sultan. Bagian kedua merupakan tempat tinggal para istri dan putri sultan, sementara bagian ketiga merupakan tempat tinggal para putra sultan. Namun, tidak semua bagian kompleks ini terbuka untuk umum, terutama bagian bangsal kencono hingga ke arah barat.
Kompleks Kamandhungan Kidul
Kompleks ini memiliki struktur utama bernama Bangsal Kamandhungan. Di sisi selatan, terdapat gerbang bernama Regol Kamandhungan yang merupakan pintu selatan dari kompleks Kamandhungan Kidul.
Bangsal Kamandhungan, sebagai bangunan tertua di Keraton Yogyakarta, berdiri megah di kompleks ini. Pada masa lalu, bangunan ini digunakan sebagai tempat tinggal Sultan Hamengkubuwono I ketika berperang melawan VOC dari Sukowati, yang sekarang merupakan kota Sragen.
Alun-Alun Kidul
Kompleks Alun-alun Kidul yang dulunya dijadikan sebagai tempat latihan para prajurit kini menjadi pusat hiburan rakyat. Keberadaan pohon beringin kembar yang ada di tengah lapangan menjadi daya tarik tersendiri karena dipercayai memiliki mitos tertentu.
Selain itu, pada malam hari kompleks ini dipenuhi oleh pengunjung yang menikmati hidangan di angkringan, suasana yang ramai dan meriah membuat kompleks ini menjadi tempat yang sangat populer di kalangan masyarakat Yogyakarta.
Plengkung Nirbaya (Plengkung Gadhing)
Kompleks ini merupakan ujung selatan dari poros utama area Keraton dan memiliki fungsi yang sangat penting dalam upacara pemakaman sultan. Gerbang ini digunakan sebagai rute keluar pada prosesi panjang menuju Imogiri. Namun, sehari-hari lokasi ini tidak dibuka untuk umum karena merupakan bagian dari kompleks Keraton yang terbatas aksesnya.
Jadwal Kegiatan Menarik Di Keraton Yogyakarta
Selain mengeksplorasi bangunan-bangunan di dalam kompleks istana, para pengunjung dapat menikmati beberapa pertunjukan di dalamnya. Pertunjukan-pertunjukan ini diselenggarakan secara rutin di tempat yang telah ditentukan dengan waktu dan hari yang tertentu. Terdapat juga pertunjukan upacara adat yang digelar untuk memperingati hari-hari penting.
Berikut adalah jadwal pertunjukan yang dapat dihadiri oleh para pengunjung:
- Pertunjukan Gamelan pada hari Senin dan Selasa pukul 10.00-12.00 WIB
- Pertunjukan Wayang Kulit pada hari Sabtu pukul 09.00-13.00 WIB
- Pertunjukan Tarian pada hari Minggu dan Kamis pukul 19.00-12.00 WIB
- Pembacaan Puisi pada hari Jumat pukul 10.00-11.30 WIB
- Pertunjukan Wayang Golek pada hari Rabu pukul 09.00-12.00 WIB
Lokasi Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta terletak di Jalan Rotowijayan Blok No. 1, di daerah Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya yang strategis di pusat kota Yogyakarta memudahkan para wisatawan untuk mengunjungi istana kerajaan ini.