Keraton Yogyakarta: Sejarah, Harga Tiket Masuk & Area Wisata

admin

Keraton Yogyakarta

Gapura Gladag-Pangurakan adalah pintu masuk utama di sisi utara Keraton Yogyakarta dan merupakan bagian penting dari kawasan keraton. Awalnya, gerbang ini digunakan sebagai pusat pengamanan oleh para prajurit yang bertugas menjaga dan melindungi kawasan keraton dari kemungkinan penyusup.

Namun, sekarang hanya Gapura Pangurakan yang tersisa di jalan menuju alun-alun utara. Gapura ini memiliki bentuk seperti pagar dengan lubang untuk prajurit berjaga dan dihiasi dengan ornamen putih yang khas. Meskipun menjadi saksi bisu sejarah Keraton Yogyakarta, Gapura Pangurakan masih menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang ingin mengabadikan momen di sana.

Kompleks Alun-Alun Utara

Kompleks Alun-Alun Utara

Jangan lewatkan Alun-alun Utara yang terletak di sisi selatan Gapura Gladag-Pangurakan saat berkunjung ke Keraton Yogyakarta. Alun-alun ini menjadi salah satu tempat paling ikonik di keraton karena keberadaan Pohon Beringin kembar yang terlihat seperti sebuah gerbang di tengah lapangan rumput yang luas.

Sejak zaman dahulu, Alun-alun Utara sering dijadikan sebagai tempat pelaksanaan berbagai kegiatan kerajaan yang melibatkan masyarakat sekitar. Selain itu, masyarakat pun dapat menikmati alun-alun ini sebagai tempat untuk berolahraga atau bersantai, seperti bermain sepak bola atau sekedar jogging. Jadi, jangan lewatkan untuk mengunjungi alun-alun ini saat Anda berada di Keraton Yogyakarta.

Masjid Gedhe Kauman

Masjid Gedhe Kauman

Masjid Gedhe Kauman, atau Masjid Agung Yogyakarta, terletak di barat Keraton Yogyakarta dan menjadi pusat penyebaran agama Islam di sekitar keraton, baik di masa lalu maupun sekarang. Arsitektur masjid ini unik dan tradisional, dengan bentuk tajug persegi dan atap tiga lapis. Di sekeliling masjid, terdapat dinding yang tinggi untuk pertahanan jika ada serangan dari musuh.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi tempat pembelajaran dan pengajian agama. Di sekitar masjid, terdapat banyak pedagang yang menjual berbagai oleh-oleh khas Jogja yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. Selain itu, Masjid Gedhe Kauman juga menjadi lokasi wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi.

Bangsal Pagelaran

Setelah melewati proses pemeriksaan di pintu masuk keraton, Anda akan langsung melihat bangunan yang cukup luas bernama Bangsal Pagelaran. Area yang luas dan minim dinding membuat tempat ini sering digunakan untuk berbagai acara besar.

Baca: Museum Benteng Vredeburg: Sejarah, Tiket Masuk & Lokasi

Selain itu, di dalamnya banyak terpajang perlengkapan keraton seperti seragam prajurit, baju abdi ndalem, dan diorama tertentu. Bangunan Bangsal Pagelaran juga bisa dilihat dari luar pagar keraton Yogyakarta dengan lambang Keraton di atasnya.

Sebelumnya, kompleks ini merupakan bangunan utama yang dikenal dengan nama Tratag Rambat. Saat ini, bangunan tersebut difungsikan sebagai tempat menyelenggarakan berbagai acara pariwisata, religi, dan upacara adat keraton lainnya.

Kompleks Siti Hinggil Lor

Kompleks Siti Hinggil Lor

Kompleks Siti Hinggil Lor terletak di selatan Bangsal Pagelaran dan harus ditempuh melalui tangga karena lokasinya berada di atas. Kompleks ini terdiri dari beberapa bangunan, dengan Bangsal Sitihinggil dan Manguntur Tangkil berada di bagian tengahnya.

Selain berfungsi untuk upacara adat, kompleks Siti Hinggil Lor ini juga dilengkapi dengan museum yang menampilkan sejarah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Suasana tenang di tempat ini, ditambah dengan keberadaan pohon gayam yang rindang, membuatnya menjadi tempat yang nyaman untuk wisatawan bersantai.

Kompleks Sri Manganti

Jika Anda melintasi Regol Sri Manganti dari Kamandhungan Lor, Anda akan sampai di Plataran Bangsal Sri Manganti. Biasanya, tempat ini menjadi lokasi bagi pagelaran seni dan event pariwisata keraton, yang kadang bisa disaksikan secara online.

Komplek Sri Manganti bukan hanya sebagai panggung pentas, tetapi juga sebagai tempat penyimpanan pusaka serta alat musik gamelan milik keraton. Anda juga bisa menemukan beberapa bangunan penting di sana, seperti Bangsal Pecaosan, kantor keamanan keraton, Tepas Halpitapura, dan Tepas Dwarapura. Plataran yang luas membuat tempat ini sangat cocok untuk acara besar.

Kompleks Kamandungan L0r

Anda pasti familiar dengan Keben, area keraton yang memiliki pohon keben di halamannya. Bangunan utama di Keben adalah bangsal ponconiti yang kini digunakan sebagai tempat penyelenggaraan acara adat seperti garebeg dan sekaten.

Di sekitar bangsal ponconiti, terdapat beberapa bangunan pendukung seperti pendopo, bangsal pagelaran, dan bangunan untuk para abdi dalem. Selain itu, Keben juga memiliki beberapa kantor urusan keraton seperti Kantor Tepas Kekaisaran dan Kantor Tepas Patihan. Jangan lewatkan untuk mengunjungi Keben saat Anda berada di keraton Yogyakarta.

Kompleks Siti Hinggil Kidul (Sasana Hinggil)

Komplek Siti Hinggil Kidul, juga dikenal sebagai Sasana Hinggil Dwi Abad, merupakan gerbang selatan menuju komplek keraton yang terkenal. Di masa lalu, area ini digunakan sebagai tempat latihan para prajurit di Alun-alun Selatan, dan kini sering menjadi lokasi acara seperti pagelaran wayang kulit, pameran, dan sejenisnya.

Bagikan: