Desa wisata Penglipuran Bangli di Bali dikenal sebagai destinasi wisata yang populer dan menarik bagi para wisatawan. Desa ini dikenal karena keindahan bangunan-bangunan tradisional yang tertata rapi, unik dan sarat dengan kearifan lokal.
Desa Wisata Penglipuran Harga Tiket Masuk : Rp10.000 – Rp15.000. Jam Buka : 08.00 – 17.00. Nomor Telepon : -. Alamat / Lokasi : Jl. Penglipuran, Kubu, Bangli, Bangli, Bali, Indonesia, 80661.
Desa Wisata Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, merupakan salah satu tujuan wisata yang wajib dikunjungi. Sejak tahun 1993, desa ini resmi diakui sebagai desa wisata oleh Pemerintah Kabupaten Bangli. Meskipun dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya tetap memegang teguh tradisi dan budaya Bali, namun di sisi lain desa ini tetap bersih, nyaman, dan asri dengan suasana yang jauh dari keramaian perkotaan.
Desa ini memiliki luas sekitar 112 hektar, terletak di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut yang menawarkan udara segar dan sejuk. Desa Penglipuran yang dijaga dengan baik, menjaga tradisi, budaya, dan arsitektur bangunan adat memberikan keunikan tersendiri bagi Desa Penglipuran. Desa ini menjadi tempat yang tepat untuk melihat dan merasakan budaya Bali yang kental dengan suasana yang tenang dan damai.
Kawasan desa wisata Penglipuran menarik minat banyak pengunjung yang ingin menikmati keindahan dan keunikan budaya Bali. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke desa wisata Panglipuran, akan dikenakan tiket masuk dengan harga yang bervariasi tergantung pada usia dan asal wisatawan.
Harga tiket masuk yang berlaku di desa wisata Penglipuran mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2014.
Tiket Masuk
Wisatawan
Usia
Harga Tiket
Domestik
Dewasa
Rp 15.000
Anak-anak
Rp 10.000
Mancanegara
Dewasa
Rp 30.000
Anak-anak
Rp 25.000
Waktu Operasional
Anda dapat mengunjungi desa wisata ini setiap hari, karena dibuka untuk umum dari pagi hingga sore hari. Desa ini menawarkan pengalaman yang unik dan menarik bagi pengunjungnya.
Jam Buka
Senin – Minggu
08.00 – 17.00
Keunikan dan Daya Tarik Desa Wisata Penglipuran
Desa Wisata Penglipuran memiliki sejarah yang sangat panjang, sudah ada sejak 700 tahun yang lalu dan menjadi salah satu desa tertua di Bali. Sebagai desa adat Bali, Penglipuran sangat memegang teguh budaya dan tradisinya. Bagi kamu yang ingin merasakan dan mempelajari budaya asli Bali, desa wisata ini menjadi pilihan yang tepat.
Selain budaya dan tradisi, desa Penglipuran juga memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Salah satu yang menarik perhatian adalah tata ruang desanya yang mengusung konsep Tri Mandala. Dalam konsep ini, desa terbagi menjadi 3 wilayah, yaitu Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.
Desa Penglipuran juga memiliki keindahan alam yang luar biasa. Dikelilingi oleh hutan bambu yang masih asri, menjadikan desa ini sebagai tempat yang cocok untuk berwisata dan bersantai. Selain itu, desa ini juga masih mempertahankan ritual adat keagamaan yang sangat kental.
Tak hanya itu, desa Penglipuran juga memiliki prestasi yang membanggakan. Desa ini diakui sebagai desa terbersih di dunia dan mendapatkan Kalpataru dari ISTA pada tahun 2017. Desa ini juga berhasil masuk dalam daftar top 100 Sustainable Destinations versi Green Destinations Foundation.
Jadi, jangan ragu untuk mengunjungi desa Penglipuran dan menikmati keindahan budaya dan alam yang tersedia di sana.
Aktivitas Menarik Di Wisata Desa Penglipuran
Saat berada di desa wisata Penglipuran, kamu bisa menikmati banyak aktivitas seru yang akan membuat liburanmu tak terlupakan. Berikut beberapa rekomendasi aktivitas yang bisa kamu lakukan:
Mengunjungi Monumen Revolusi
Penduduk Desa Penglipuran telah membangun sebuah monumen untuk mengenang perang Revolusi di Kabupaten Bangli. Monumen ini didedikasikan untuk menghormati Kapten Anak Agung Anom Muditha beserta pasukannya yang gugur dalam pertempuran melawan Tentara NICA pada tahun 1947.
Monumen Tugu Pahlawan ini memiliki luas sekitar 1,5 hektar dan dibangun dengan arsitektur khas Bali. Wisatawan yang datang ke sini diajak untuk menghormati jasa pahlawan yang telah berjuang dan gugur demi mempertahankan tanah air.
Di sekitar monumen, kamu bisa menemukan banyak bunga dan pohon yang ditanam sebagai simbol keberanian dan semangat para pahlawan. Selain itu, ada juga area peringatan dan ruang doa yang dapat kamu kunjungi untuk berdoa dan memberikan penghormatan kepada para pahlawan.
Memasuki Gerbang Desa
Saat memasuki kawasan Desa Adat Penglipuran, keindahan alamnya langsung terlihat dengan hijaunya rerumputan dan pagar tanaman yang menambah keasrian di sepanjang jalan. Setelah melewati area prosesi desa, wisatawan akan tiba di tapal batas masuk Penglipuran yang disebut Catus Pata.
Di tempat ini terdapat balai Cura Yudha, sebuah ruang terbuka alami seperti taman yang digunakan sebagai Balai Desa untuk menyambut kedatangan para wisatawan. Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati fasilitas seperti balai wantilan, fasilitas kemasyarakatan, dan ruang terbuka taman yang terletak di area welcome.
Namun, kendaraan tidak diperbolehkan masuk ke dalam areal perumahan sehingga wisatawan disarankan untuk memarkir kendaraannya di sini. Desa Adat Penglipuran memang memberikan suasana yang nyaman dan damai bagi para pengunjungnya.