Cahaya yang masuk ke lorong ini sangat minim, sehingga wisatawan akan merasakan kesedihan yang begitu mendalam. Setelah keluar dari lorong ini, wisatawan akan memasuki Ruang Kenangan.
Di dalam Ruang Kenangan, terdapat foto-foto digital korban dan lokasi terjadinya gempa dan tsunami. Setelah itu, wisatawan akan melanjutkan perjalanan melewati Lorong Cerobong menuju Jembatan Harapan.
Di Jembatan Harapan, terdapat 54 bendera negara yang ikut membantu saat bencana terjadi. Di setiap bendera tertulis kata “damai” dalam bahasa negara masing-masing, sebagai simbol perdamaian.
Mengenang Peristiwa Tsunami Di Lantai Dua
Ketika naik ke lantai dua, wisatawan akan disambut dengan pameran sementara. Di sini, terdapat berbagai foto dan lukisan yang menggambarkan peristiwa tsunami beserta cerita-cerita di baliknya. Wisatawan dapat memahami setiap peristiwa yang terjadi melalui kisah-kisah yang tercatat.
Selanjutnya, wisatawan akan melihat ruang pameran tsunami yang berisi diorama tentang kondisi Aceh. Diorama ini menampilkan suasana Aceh sebelum dan setelah terjadi tsunami. Selain itu, juga terdapat diorama saat terjadinya tsunami, diorama kapal PLTD Apung, dan diorama lainnya.
Tak hanya itu, terdapat juga barang-barang sumbangan dari para korban tsunami yang menjadi saksi bisu dari peristiwa dahsyat tersebut. Mulai dari Al Qur’an, sepeda, hingga perabotan rumah tangga dapat ditemukan di sini.
Merasakan Suasana Ketika Tsunami Di Ruang Audiovisual
Museum Tsunami Aceh menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung dengan memiliki ruang audiovisual 4D. Dalam ruangan ini, pengunjung dapat merasakan langsung suasana ketika gempa dan tsunami terjadi. Terdapat video selama 12 menit yang menampilkan gambaran detil tentang peristiwa tersebut.
Saat masuk ke dalam ruangan yang mampu menampung 24 orang, lampu studio akan dipadamkan dan pengunjung akan dihadapkan pada gambaran keadaan kota Aceh, seperti gedung pencakar langit, taman, dan orang-orang yang bekerja. Namun, tiba-tiba saja terjadi gempa dahsyat yang membuat gedung ambruk dan tanah bergoyang. Kursi penonton juga ikut terguncang seolah-olah berada di lokasi tersebut.
Pengunjung juga dapat merasakan suara sirine meraung-raung, ombak tinggi yang menghantam, serta cipratan air seperti pada saat terjadinya tsunami. Angin yang berhembus dan aroma terbakar pun tercium, membuat pengunjung merasakan sensasi nyata berada di lokasi peristiwa. Semua pengalaman ini disajikan dalam ruangan audiovisual 4D yang menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung Museum Tsunami Aceh.
Kegiatan Mitigasi Di Lantai Tiga
Menuju ke lantai tiga, pengunjung akan menemukan Ruang Geologi dan perpustakaan di Museum Tsunami Aceh. Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai informasi yang terkait dengan mitigasi bencana. Selain itu, terdapat juga informasi tentang cara kerja seismograf, rancang bangun tahan gempa, dan informasi lainnya yang dapat membantu meningkatkan kesadaran akan bencana alam.
Pada bagian perpustakaan, pengunjung dapat menemukan berbagai koleksi buku yang terkait dengan bencana alam dan mitigasi bencana. Buku-buku ini dapat membantu pengunjung memahami lebih dalam tentang dampak bencana alam serta cara mengurangi risikonya. Pengunjung dapat membaca buku-buku tersebut di ruangan yang tenang dan nyaman di lantai tiga Museum Tsunami Aceh.
Fasilitas Museum Tsunami Aceh
Fasilitas umum di objek wisata Museum Tsunami Aceh telah dirawat dengan baik dan terdapat berbagai macam fasilitas yang tersedia bagi pengunjung. Terdapat mushola untuk kebutuhan ibadah, toilet yang bersih dan terjaga kebersihannya, tempat makan untuk bersantap, dan juga parkiran yang luas dan nyaman.
Semua fasilitas ini siap digunakan oleh pengunjung untuk menunjang kenyamanan dan kebutuhan selama berada di objek wisata ini.
Lokasi Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami Aceh terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Nomor 3, di daerah Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh.