Candi Sambisari ditemukan oleh seorang petani di Desa Sambisari pada tahun 1966. Saat penggalian, ditemukan berbagai perhiasan, tembikar, prasasti, dan cermin logam. Kemudian pada tahun 1986, Dinas Purbakala melakukan pemugaran pada candi ini.
Kawasan utama obyek wisata ini terletak di antara dua lapis pagar. Halaman luar dikelilingi oleh pagar batu rendah dengan luas 50 x 48 m. Sementara itu, halaman dalam dikelilingi oleh pagar batu setinggi 2 m dan tebal 50 cm.
Baca: Museum Ullen Sentalu: Sejarah & Harga Tiket Masuk
Pada setiap sisi halaman, terdapat pintu masuk tanpa hiasan atau gapura. Candi Sambisari memiliki satu candi utama dan tiga candi pendukung. Candi utamanya masih dalam kondisi relatif utuh dan menghadap ke arah barat.
Ketiga candi pendukungnya berada berhadapan dengan candi utama. Setiap candi perwara memiliki denah dasar berupa bujur sangkar dengan luas 4,8 meter persegi. Saat ini, ketiga candi pendukung tersebut hanya tersisa baturnya saja.
Selain itu, terdapat delapan lingga yang tersebar sesuai arah mata angin. Karena tidak ditemukan prasasti mengenai pembuatan candi, pembuatan awalnya masih menjadi misteri. Namun, berdasarkan arsitektur yang digunakan, candi ini diduga dibangun pada abad ke-9.
Museum Mini
Di sekitar kawasan wisata candi ini terdapat museum mini yang menyimpan informasi sejarah tentang penemuan dan penggalian candi tersebut. Di dalam museum ini terdapat berbagai jenis arca dan batu yang dipajang sebagai koleksi. Selain itu, terdapat juga foto-foto yang menampilkan situasi candi sebelum ditemukan, ketika lokasi tersebut masih berupa persawahan.
Tidak hanya itu, terdapat juga foto-foto yang menunjukkan proses penggalian dan rekonstruksi candi yang berlangsung selama puluhan tahun. Museum mini ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan pengunjung tentang sejarah dan arkeologi di kawasan candi Sambisari.
Menikmati Soto Bathok Candi Sambisari
Setelah mengeksplorasi candi, para wisatawan dapat menikmati makanan khas Jogja yang enak di area tersebut. Salah satunya adalah soto bathok yang terletak di sebelah utara candi. Nama soto bathok berasal dari penggunaan bathok sebagai wadah untuk menyajikan soto.
Wadah soto bathok bukan mangkuk beling, melainkan tempurung kelapa. Harga soto bathok sangat terjangkau, hanya Rp. 5000 termasuk nasi dan dagingnya.
Ada banyak lauk pauk yang tersedia untuk menemani soto bathok, seperti tempe goreng, sate usus, dan sate telur. Harga lauk pauknya juga terjangkau, mulai dari Rp. 500 saja.
Harga minuman di soto bathok juga sangat terjangkau, dimulai dari Rp. 2000. Area makan soto bathok dilengkapi saung-saung lesehan dengan meja dan bangku dari bambu. Desain ini menciptakan suasana nyaman dan asri khas pedesaan.
Senja Di Candi Sambisari
Meski tidak setinggi Candi Borobudur, sore hari di Sambisari tak kalah menarik. Terlebih jika berkunjung bersama keluarga, suasana sore di sini akan terasa semakin lengkap. Sebelum ditutup, dentingan lonceng akan terdengar sebagai tanda berakhirnya senja.
Pernah Dipakai Syuting Film
Candi Sambisari bukan hanya menjadi tempat wisata sejarah yang menarik, tetapi juga menjadi destinasi para sineas dalam pembuatan film. Lokasinya yang indah dengan keadaan lingkungan yang asri menjadikan candi ini sering dijadikan sebagai lokasi syuting film kolosal.
Salah satu film terkenal yang menggunakan candi Sambisari sebagai lokasi syuting adalah Tutur Tinular, yang menjadi hits di tahun 90an. Selain itu, banyak film lain pada era 2000an juga menggunakan lokasi ini sebagai latar tempat pengambilan gambar.
Baca: Museum Benteng Vredeburg: Sejarah, Tiket Masuk & Lokasi
Keindahan candi Sambisari dan sekitarnya yang terawat dengan baik menjadi alasan mengapa banyak sineas yang memilih tempat ini sebagai lokasi syuting film mereka. Semoga dengan semakin terkenalnya candi Sambisari sebagai tempat wisata dan lokasi syuting, bisa semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan warisan sejarah yang ada di Indonesia.
Fasilitas
Tak hanya menawarkan pengalaman wisata sejarah, kawasan obyek wisata candi sambisari juga dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Pengunjung yang datang dengan mobil tidak perlu khawatir, karena tersedia area parkir yang cukup luas.